Kemenperin juga tengah menyusun Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) untuk suplemen kesehatan berbasis kelapa sawit sebagai bagian dari dukungan terhadap program MBG. Standar ini akan membuka peluang lebih besar bagi BUMN, swasta, dan pihak lainnya untuk berkontribusi dalam program pemenuhan nutrisi masyarakat.
Selain itu, Kemenperin akan memfasilitasi pertemuan teknis ilmiah dengan para ahli gizi untuk memperkuat pengembangan produk suplemen ini. Kemudian, juga akan menjembatani aspek legal, termasuk manajemen kekayaan intelektual, dan memastikan hasil riset dapat diterapkan secara nasional.
“Model kolaborasi antara MAKSI dan Kimia Farma ini kami harapkan bisa menjadi tonggak sejarah baru dalam pengembangan industri agro, dari riset hingga ke skala industri komersial,” ujar Putu.
(Dhera Arizona)