"Kita berkoordinasi untuk memastikan dan mempertahankan ketersediaan air di tingkat usaha tani sebagai suplesi air irigasi untuk mendukung produksi beras 35 juta ton serta komoditas hortikultura, perkebunan dan peternakan yang juga memerlukan air. Salah satu caranya menampung atau meningkatkan muka air dan mengoptimalkan pemanfaatan air yang sumber airnya berasal dari mata air, curah hujan/run off, sungai atau sumber air lainnya," lanjutnya.
Dalam mendukung pencapaian target produksi, Kementan dan KemenPUPR berkolaborasi dalam manajemen irigasi, koordinasi pelaksanan kegiatan hingga memperkuat organisasi P3A agar infrastruktur yg sudah dibangun dapat dimanfaatkan.
"Di daerah itu ada Balai, Komir, Penyuluh, P3A nah ini perlu dilakukan pembinaan dalam manajemen pengelolaan air. Dari Kementan akan memperkuat penentuan prioritas tanam , lalu KemenPUPUR akan mengoptimalkan pengoperasian bangunan irigasinya,P3A atau poktan lainnya turut menjaga dan memanfaatkan bangunan irigasi ini dengan baik, ” ungkap Ali Jamil.
Strategi lain dalam pencapaian target peningkatan produksi beras ini juga perlu dipastikan lokasi dan ketersediaan air yang sesuai, sehingga pemanfaatan air lebih optimal.
"Kementan akan mendetailkan lokasi target peningkatan beras dan KemenPUPR akan melakukan overlay data tersebut dengan ketersediaan air irigasi baik irigasi teknis maupun irigasi perpompaan," pungkasnya.