sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kementerian ESDM Bantah Cadangan Nikel RI Sekarat, Ini Buktinya

Economics editor Atikah Umiyani/MPI
07/11/2023 14:45 WIB
Sampai saat ini cadangan nikel Indonesia masih berada di angka 5 miliar ton.
Kementerian ESDM Bantah Cadangan Nikel RI Sekarat, Ini Buktinya. Foto: MNC Media.
Kementerian ESDM Bantah Cadangan Nikel RI Sekarat, Ini Buktinya. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan cadangan nikel di Indonesia masih melimpah. Hal ini sekaligus menepis rumor yang beredar bahwa cadangan nikel dalam posisi "sekarat". 

Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Ing Tri Winarno, mengatakan sampai saat ini cadangan nikel Indonesia masih berada di angka 5 miliar ton.

"Nikel kita punya cadangan 5 miliar ton, nikel kadar tinggi (saprolit) 3,5 miliar ton, nikel kadar rendah (limonit) 1,5 miliar ton. Jadi secara itu masih aman lah (cadangan nikel)," jelasnya ketika ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (6/11/2023).

Diungkapkan Tri, untuk menambah cadangan nikel tersebut, Kementerian ESDM memiliki mekanisme lelang wilayah untuk memungkinkan menambah cadangan nikel. 

Selain itu, pihaknya juga memberikan penawaran kepada lembaga riset untuk melakukan penelitian eksplorasi.

"Nah terus abis itu untuk nambah cadangan kita ada mekanisme penugasan, ada lelang wilayah. Ada nanti memberikan penawaran kepada lembaga riset untuk melakukan penelitian eksplorasi. Saya rasa komprehensif lah," tuturnya.

Sementara itu, mengenai penemuan baru cadangan nikel, Tri memperkirakan kemungkinan wilayah tersebut berada di sekitar Pulau Sulawesi. Namun, hingga saat ini belum ada rencana penemuan cadangan nikel yang baru. 

"Kalo nikel kan Sulawesi dan sekitarnya lah,” tukasnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan cadangan nikel Indonesia saat ini sebesar 5,3 miliar ton dan potensinya mencapai 17 miliar ton.

Dengan kapasitas produksi yang sekarang, maka umur cadangan nikel Indonesia 15 tahun.

"Jadi kalau pemakaian produksi setahun, kan dibagi dua satu limonit satu saprolit. Rata-rata saja. Jadi kalau 5 miliar ton ini kalo dengan kapasitas yang sama 15 tahun, tapi kalo bisa kembangkan potensi ini bisa panjang," kata Arifin ketika ditemui di Gedung Kementeria ESDM, Jakarta, Jumat (15/9/2023).

Oleh sebab itu dirinya mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak boros dalam pemanfaatan nikel, walaupun jika nantinya sudah ada solusi untuk menanggulangi permasalahan tersebut.

"Nah ke depan kan industri baja ini bisa ada industri recycle, bisa top up jadi makin panjang lah. Cuma kita jangan boros," tuturnya. (NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement