sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kementerian ESDM Dukung Pengembangan Hidrogen Hijau untuk Percepat Transisi Energi

Economics editor Atikah Umiyani/MPI
28/08/2023 12:36 WIB
Kementerian ESDM mendukung pengembangan hidrogen hijau sebagai upaya mendukung percepatan transisi energi.
Kementerian ESDM Dukung Pengembangan Hidrogen Hijau untuk Percepat Transisi Energi. (Foto: MNC Media)
Kementerian ESDM Dukung Pengembangan Hidrogen Hijau untuk Percepat Transisi Energi. (Foto: MNC Media)

"Saya sangat mengapresiasi kerja sama intensif yang dilakukan AGI dengan Mitranya. Saya yakin semua kerja sama yang kita saksikan saat ini, akan memperkuat dan meningkatkan upaya kita dalam mencapai ketahanan energi berkelanjutan serta mendorong upaya kita untuk mempercepat transisi energi," ujarnya.

Adapun, Augustus Global Investment (AGI) berencana untuk membangun Production Plant Green Hydrogen berkapasitas produksi 35.000 ton per tahun di Indonesia dan membutuhkan lahan 50 ha.

Biaya investasi pembangunan infrastruktur produksi green hydrogen diperkirakan sebesar USD400 – 700 juta, tergantung dari bentuk akhir green hydrogen yang akan ditransportasikan (compressed hydrogen, liquid hydrogen, ammonia, atau bentuk lain).

"Kami sangat antusias dapat berinvestasi di Indonesia dan mendukung transisi Indonesia menuju masa depan energi bersih," ujar CEO AGI Fadi Krikor.

Hari ini telah ditandatangani dua MoU terkait investasi produksi hidrogen hijau di Indonesia MoU pertama adalah antara Augustus Global Investment, PT Pupuk Indonesia (Persero), dan PT Pupuk Iskandar Muda untuk mengamankan lahan untuk proyek produksi hidrogen hijau. MoU kedua adalah antara Augustus Global Investasi dan PT PLN (Persero) untuk mengamankan pasokan energi ramah lingkungan.

Proyek tersebut akan berlokasi di SEZ Arun Lhokseumawe, Aceh, Indonesia. Lokasi tersebut dipilih karena letaknya yang strategis, mengandung sumber energi terbarukan yang melimpah, dan dukungan kuat dari pemerintah.

(FRI)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement