sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kementerian ESDM Sebut Perdagangan Karbon Mampu Turunkan Emisi Lebih dari 100 Juta Ton

Economics editor Atikah Umiyani/MPI
24/07/2024 07:00 WIB
Kementerian ESDM mencatat perdagangan karbon atau carbon trading di subsektor pembangkit listrik dapat menurunkan emisi gas rumah kaca lebih dari 100 juta ton.
Kementerian ESDM Sebut Perdagangan Karbon Mampu Turunkan Emisi Lebih dari 100 Juta Ton. (Foto:
Kementerian ESDM Sebut Perdagangan Karbon Mampu Turunkan Emisi Lebih dari 100 Juta Ton. (Foto:

IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat perdagangan karbon atau carbon trading di subsektor pembangkit listrik dapat menurunkan emisi gas rumah kaca lebih dari 100 juta ton ekuivalen pada 2030.

"Berdasarkan peta jalan perdagangan karbon subsektor pembangkit listrik yang telah kami susun, dengan adanya perdagangan karbon ini maka berpotensi dapat menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar lebih dari 100 juta ton ekuivalen di tahun 2030," kata Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam webinar Perdagangan dan Bursa Karbon Indonesia 2024, Selasa (23/7/2024).

Dadan mengatakan perdagangan karbon di subsektor pembangkit listrik akan diselenggarakan dalam tiga fase. Fase pertama berlangsung pada 2023–2024, fase kedua pada 2025–2027, serta fase ketiga pada 2028–2030. 

Menurutnya, perdagangan karbon saat ini memasuki tahun kedua atau periode terakhir dari fase pertama. Adapun pada 2024, jumlah peserta perdagangan karbon menjadi sebanyak 146 unit, dengan adanya tambahan kapasitas unit pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU batu bara dengan kapasitas lebih besar atau sama dengan 25 MW.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement