IDXChannel – Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini menyoroti pemberian subsidi kepada PT Pertamina (Persero) dan PLN tanpa ada upaya efisiensi. Pertamina pun buka suara menanggapi pernyataan Presiden.
Perusahaan pelat merah itu menyebut telah melakukan serangkaian upaya efisiensi dan mengoptimalkan biaya, terutama operasional Pertamina di tahun kedua pandemi Covid-19.
Jumlah efisiensi yang dibukukan Pertamina mencapai sebesar USD2,2 miliar atau setara dengan Rp32 triliun. Triliunan efisiensi tersebut diperoleh dari program penghematan biaya (Cost Saving) sebesar Rp20 triliun, penghindaran biaya (Cost Avoidance) sebesar Rp5 triliun, serta tambahan pendapatan (Revenue Growth) sekitar Rp7 triliun.
Berbagai inovasi, terobosan dan cara tak biasa ditempuh menyiasati beratnya tantangan bisnis di tengah lonjakkan harga minyak mentah dunia akibat disrupsi rantai pasok dan kondisi pandemi yang masih berlangsung. Tantangan semakin berat di tahun 2022 dengan adanya dinamika geopolitik yang dipicu konflik Ukraina-Rusia yang mengakibat kenaikan ICP di atas USD100/barrel.