sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kenaikan Harga Pertalite Diyakini Bakal Dongkrak Inflasi Tembus 6,2 Persen

Economics editor Rizky Fauzan
21/08/2022 16:09 WIB
Bila harga jual Pertalite jadi dinaikkan hingga menembus level Rp10.000 per liter, maka kontribusinya terhadap inflasi diperkirakan bakal mencapai 0,97 persen.
Kenaikan Harga Pertalite Diyakini Bakal Dongkrak Inflasi Tembus 6,2 Persen (foto: MNC Media)
Kenaikan Harga Pertalite Diyakini Bakal Dongkrak Inflasi Tembus 6,2 Persen (foto: MNC Media)

"Namun, opsi menaikkan harga BBM subsidi bukanlah pilihan yang tepat untuk saat ini. Alasannya, kenaikan harga pertalite dan solar yang proporsi jumlah konsumen di atas 70 persen sudah pasti akan menyulut inflasi," ujar Fahmy, Minggu (21/8/2022).

Bila nantinya harga jual Pertalite jadi dinaikkan hingga menembus level Rp10.000 per liter, menurut Fahmy, maka kontribusinya terhadap inflasi diperkirakan bakal mencapai 0,97 persen. Dengan demikian, inflasi tahun berjalan diperkirakan bakal bisa mencapai 6,2 persen secara tahunan (year on year/YoY). 

"Dengan inflasi sebesar itu, maka akan memperpuruk daya beli dan konsumsi masyarakat, sehingga akan menurunkan pertumbuhan ekonomi yang sudah mencapai 5,4 persen," tutur Fahmy.

Demi menjaga momentum pencapaian ekonomi agar tidak terganggu, Fahmy menyarankan agar sebaiknya pemerintah jangan dulu menaikkan harga pertalite dan solar pada tahun ini.

Fahmy pun menyarankan, pemerintah sebaiknya lebih fokus pada pembatasan BBM bersubsidi, yang sekitar 60 persen penyalurannya diklaim Fahmy tidak tepat sasaran. Dalam kasus ini, MyPertamina dipandang tidak akan efektif membatasi konsumsi bahan bakar agar tepat sasaran, bahkan menimbulkan ketidakadilan bagi yang berhak menggunakan BBM subsidi.  

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement