2. Menghitung Harga Pokok Persediaan
Setelah menentukan periode waktunya, pertama-tama Anda harus menghitung harga pokok penjualan (HPP) selama periode ini. HPP terdiri dari biaya langsung yang Anda keluarkan untuk menghasilkan barang-barang yang akan Anda jual.
Biasanya, biaya langsung adalah biaya untuk memproduksi barang-barang yang akan Anda jual ditambah biaya tenaga kerja yang terkait langsung dengan proses produksi barang-barang ini.
HPP tidak termasuk biaya-biaya seperti biaya pengiriman dan distribusi yang tidak terkait langsung dengan proses produksi dari barang-barang ini.
Dalam contoh yang kita bahas, misalkan kita ingin meraih keuntungan yang tinggi dari penjualan kopi selama setahun ini, dengan membeli bibit sebesar USD3 juta, pestisida, dan biaya-biaya lain yang terkait dengan perawatan pohon kopi, dan USD2 juta untuk biaya tenaga kerja sejak penanaman bibit kopi.
Dalam kasus ini, HPP kita adalah sebesar USD3 juta + USD2 juta = USD5 juta.

Kenali Rumus Perputaran Persediaan dalam Dunia Usaha. (FOTO : MNC MEDIA)
3. Membagi Nilai HPP
Bagi nilai HPP ini dengan nilai rata-rata persediaan Anda. Selanjutnya, bagilah nilai HPP dengan nilai rata-rata persediaan selama periode waktu yang sedang Anda analisis.
Nilai rata-rata persediaan Anda adalah rata-rata dari harga semua barang yang ada di gudang dan rak-rak di toko Anda yang belum terjual selama periode yang telah ditentukan.
Cara yang paling mudah untuk menghitung nilai rata-rata persediaan ini adalah dengan menambahkan nilai persediaan yang ada pada awal periode dengan nilai persediaan pada akhir periode, lalu bagi dua.
Dengan menggunakan beberapa data tambahan selama periode ini, Anda akan mendapatkan nilai rata-rata persediaan yang lebih akurat. Jika Anda menggunakan lebih dari dua data untuk menghitung rata-ratanya, jumlahkan semua data lalu bagi dengan berapa banyaknya data yang Anda gunakan.
Misalnya, dalam contoh yang sedang kita bahas, di awal tahun kita mempunyai persediaan biji kopi di gudang sebesar USD0,5 juta. Pada akhir tahun, kita mempunyai persediaan biji kopi seharga USD0,3 juta. Jadi nilai rata-rata persediaan biji kopi kita adalah sebesar (USD0,5 juta + USD0,3 juta)/2 = USD0,4 juta.
Selanjutnya, bagi HPP dengan nilai rata-rata persediaan untuk menghitung perputaran persediaan kita. Dalam contoh ini, HPP jumlahnya adalah USD5 juta dan rata-rata persediaan jumlahnya adalah USD0,4 juta, jadi perputaran persediaan kita selama setahun adalah USD5 juta/USD0,4 juta = USD12,5.
Angka ini adalah sebuah rasio dan tidak mempunyai satuan.
4. Gunakan Rumus Perputaran Persediaan
Adapun rumus perputaran = Penjualan/Persediaan. Hanya untuk memperoleh perkiraan secara cepat. Jika Anda tidak mempunyai cukup waktu untuk menghitung dengan persamaan dasar yang dijelaskan di atas, cara cepat ini bisa memberikan perkiraan berapa besarnya perputaran persediaan Anda.
Namun, banyak perusahaan yang lebih memilih untuk tidak menggunakan cara perhitungan ini sebab hasilnya tidak begitu akurat. Karena penjualan dicatat berdasarkan harga yang dikenakan kepada konsumen, sementara persediaan dicatat dengan nilai yang lebih rendah daripada harga jualnya, rumus ini bisa memberikan hasil perhitungan yang membuat perputaran persediaan Anda terlihat lebih tinggi daripada yang sebenarnya.
Itulah penjelasan cara menghitung dan rumus perputaran persediaan. Semoga informasi ini berguna bagi Anda dan menambah wawasan Anda. (MYY)