Belum keluarnya RKAP dari Kementerian ESDM diduga akibat makin ketatnya ESDM dalam melakukan verifikasi RKAP.
“Bukan enggak keluar, jadi informasi yang kami dapatkan dari kementerian ESDM, sekarang ini kementerian itu sedang melakukan penelitian dan verifikasi terhadap kelengkapan administrasinya. Nah sekarang ini pihak Kementerian ESDM itu begitu rigit dan begitu ketat dan sangat hati-hati dalam mengeluarkan RKAP itu,” tambahnya.
Faktor penyebab kedua yang membuat tidak adanya ekspor timah yakni kekhawatiran pelaku usaha buntut adanya penyidikan yang dilakukan Kejagung terhadap para pelaku industri timah.
Bagaimana tidak, imbas penyidikan tersebut, sebagian besar smelter yang dikelola swasta tidak beroperasi lagi, menyusul ditahannya 13 orang. Sebanyak 2 tersangka adalah mantan direksi PT Timah, sisanya dari perusahaan smelter yang dikelola swasta.
“Timah adalah komoditi tambang adalah Babel. Dampaknya sangat terasa bagi perekonomian Babel,” pungkas dia.
(YNA)