Pengembangan ini tentunya juga didukung oleh potensi ekonomi di wilayah Selat Malaka. Dalam pemaparannya, Deputi Basilio mengungkapkan bahwa jumlah kapal yang melintasi Selat Malaka hingga Selat Singapore mampu mencapai 120.000 kapal di tahun 2020. Karena itu juga, diperlukan sinergi antara BUMN dan Badan Usaha dalam rangka melakukan percepatan rencana pembangunan kawasan pelabuhan yang bernilai sangat strategis di Indonesia.
“Ke depannya, Kemenko Marves akan mendorong swasta dan asosiasi terkait untuk berperan dalam pembangunan ekosistem transportasi maritim, terutama menjaga kestabilan dan keberlanjutan rantai pasok global untuk _essential commodities_ (komoditas esensial),” pungkas Deputi Basilio.
(IND)