Di lokasi yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mendukung pengembangan smelter nikel di Pomalaa yang dilakukan Vale dan Huayou.
“Indonesia memiliki potensi sumber daya nikel, 20 miliar, jadi kita bisa manfaatkan untuk membangun industri, dan mendukung kebutuhan kita," paparnya.
"Vale merupakan salah satu masa depan bagi negara, menjadikan kita menjual, bukan konsumen dari produk kita sendiri. Karena kita ingin menciptakan peluang kerja dan nilai untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," Arifin menambahkan.
"Untuk mencapai target alam, kita juga membutuhkan sumber cadangan gas bumi, yaitu energi super yang menggantikan fosil menjadi energi terbarukan pada beberapa sektor," pungkas dia.
(Penulis: Ahmad Fajar Rizki/Magang)
(FAY)