sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ketika Pelepah Pisang Asal Yogyakarta jadi Produk Kelas Atas di Eropa

Economics editor Yulistyo Pratomo
22/12/2023 15:04 WIB
Siji Lifestyle sebuah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari Kota Yogyakarta. Perusahaan ini memproduksi kerajinan tangan, serta furnitur yang berorientasi ekspor.
Ketika Pelepah Pisang Asal Yogyakarta jadi Produk Kelas Atas di Eropa. (Foto: Dok. LPEI)
Ketika Pelepah Pisang Asal Yogyakarta jadi Produk Kelas Atas di Eropa. (Foto: Dok. LPEI)

"Komitmen kami adalah sustainable. Mudah dikembangkan/tumbuh dalam community, serta empowerment. Kami sudah mengganti strategi, sekaligus memotivasi mereka yang kerja dari dalam, akhirnya bisa bekerja di rumah, justru mereka lebih enjoy," jelas Achmad.

dari semua produk yang dihasilkannya, dia mengaku salah satunya pernah mendapatkan harga sampai USD10 ribu di pasar Eropa. Angka tersebut cukup mengejutkan, mengingat modal kerjanya pun tidak sampai USD100.

"Kita membuat wall decor. Harga yang kita jual antara USD75-USD150, atau sekitar Rp5-25 jutaan. Tapi toko di Eropa bisa USD800 sampai USD900," papar Achmad.

Achmad meyakini kenapa para mitranya tersebut bisa memasarkan dengan harga yang tinggi, hal itu tak lepas dari merek yang dimiliki sudah cukup mahal.

"Bahkan ada buyer yang jual 10 kalinya," sahutnya.

Kini, omzet hasil penjualannya tersebut sudah mencapai ratusan juta rupiah.

Fokus Ekspor

Achmad sendiri mengakui saat ini bisnisnya lebih fokus untuk pasar internasional alias ekspor. Kondisi ini terjadi karena produknya cukup mahal, ditambah perbedaan tren yang sangat dominan.

"Kami dari awal sudah fokus ekspor, dari pengalaman potensi dalam negeri terbatas, daya beli dan style dari customer lokal beda. Jadi kenapa sasar AS dan Eropa, adalah karena kami menyasar kalangan menengah ke atas," ujarnya.

"Setiap benua itu berbeda, AS suka sekali dengan resin. Eropa suka dengan wall decor, dan mereka juga suka yang sustainable dan modern," ungkap Achmad.

Achmad kini juga mulai menatap 2024 untuk meningkatkan bisnisnya lebih luas lagi. Salah satunya dengan menjadi mitra Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor atau Indonesia Eximbank.

Dari lembaga tersebut, Siji Lifestyle mendapatkan dukungan penuh berupa Coaching Program for New Exporter (CPNE) berupa pendampingan selama satu tahun penuhb guna meningkatkan kompetensi dan daya saing usaha.

Siji juga masuk ke dalam program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) yang ditujukan bagi UKM berorientasi ekspor. Program ini dibiayai langsung oleh APBN dan diberikan dalam bentuk pembiayaan.

Tidak hanya itu, LPEI juga memberikan bantuan pinjaman sebesar Rp1,6 miliar kepada Siji Lifestyle untuk dapat berekspansi lebih luas lagi.

"Tantangan kita ke depan, dan apa yang kita lakukan adalah memperkenalkan produk melalui pameran-pameran internasional. Alhamdulillah saya dibantu oleh Kementerian Perdagangan untuk berpameran di Frankfut, dan sejumlah negara lain," tutup dia. (TYO)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement