Kedua, penggunaan pupuk secara berimbang dengan ‘6 tepat’ yaitu tepat tempat, tepat harga, tepat jumlah, tepat mutu, tepat jenis dan tepat waktu. Ketiga, optimalisasi infrastruktur pertanian, antara lain jaringan irigasi dan pengelolaan sumber air.
Keempat, penyesuaian pola tanam/pengelolaan tanaman pangan.
Kelima, penekanan susut hasil panen padi dengan optimalisasi alsintan pasca panen yang akan terus ditingkatkan bagi gapoktan di Jatim.
“Penggunaan alsintan modern ini dapat semakin meningkatkan produktifitas petani dan nilai tambah produk petani. Salah satunya combine harvester. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan hilangnya (loss) produktivitas gabah saat panen,” katanya.