Di tengah pelemahan kinerja ekspor secara bulanan tersebut, Indonesia masih mampu mendulang surplus sebesar USD2,39 miliar. Surplus ini melanjutkan tren surplus secara beruntun selama 50 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Secara kumulatif pada semester I (Januari-Juni) 2024, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar USD15,45 miliar.
“Kemendag optimistis tren surplus ini dapat dipertahankan meskipun surplus neraca perdagangan Indonesia semester I 2024 turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Momentum ini harus dimanfaatkan untuk meningkatkan ekspor melalui sejumlah strategi," ujar Mendag.
Dia menyebut, beberapa strategi untuk menggenjot ekspor, adalah dengan memperkuat transformasi struktur ekspor serta memperluas pasar ekspor ke ASEAN, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin.
"Kemendag juga memperkuat peran perwakilan perdagangan luar negeri dan digitalisasi perdagangan,” kata Zulkifli.
(FAY)