sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kini Sudah Bisa Diproses, Intip Alasan Paspor Indonesia Ditolak Jerman

Economics editor Shifa Nurhaliza Putri
19/08/2022 16:55 WIB
Alasan paspor Indonesia ditolak Jerman diketahui karena tidak adanya kolom tanda-tangan dalam paspor tersebut.
Kini Sudah Bisa Diproses, Intip Alasan Paspor Indonesia Ditolak Jerman. (Foto: Alasan Paspor Indonesia Ditolak Jerman)
Kini Sudah Bisa Diproses, Intip Alasan Paspor Indonesia Ditolak Jerman. (Foto: Alasan Paspor Indonesia Ditolak Jerman)

IDXChannel - Alasan paspor Indonesia ditolak Jerman diketahui karena tidak adanya kolom tanda-tangan dalam paspor tersebut. Persyaratan paspor Indonesia yang ditolak oleh Jerman tanpa kolom tanda tangan akan berlaku tanpa batas waktu. 

Akibat dari penolakan paspor Indonesia oleh Jerman adalah pemegang paspor tidak akan dapat memperoleh visa dan akan ditolak masuk ke wilayah Jerman di perbatasan. Kedutaan Besar Jerman dalam keterangan resminya melaporkan pada Sabtu (13 Agustus 2022) menyarankan pemegang paspor Jerman untuk terlebih dahulu menolak datang ke Jerman.

Kedutaan Besar Jerman di Indonesia tidak dapat menerima paspor tanpa bidang tanda tangan untuk pemrosesan aplikasi visa. Persyaratan paspor Indonesia yang ditolak oleh Jerman tanpa kolom tanda tangan akan berlaku tanpa batas waktu. 

Kabar terbaru, paspor Indonesia dengan tanda tangan tambahan sekarang dapat diproses dan diizinkan masuk ke Jerman. Hal itu diumumkan di situs resmi Kedutaan Besar Jerman di Jakarta pada Rabu 17 Agustus 2022. Paspor Indonesia sudah bisa diproses.

"Paspor dengan (penambahan) tanda tangan yang disahkan oleh otoritas Imigrasi pemerintah Indonesia dapat diproses," bunyi pengumuman tersebut.

Proses ini akan segera berlaku. Tanda tangan persetujuan dapat diproses untuk aplikasi visa. Sementara itu, bagi pemegang paspor terkait yang sedang dalam proses pengajuan visa, wajib memverifikasi tanda tangannya di halaman 4 atau halaman 5. Biasa disebut halaman persetujuan di pihak imigrasi Indonesia.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement