sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kisah Bill Hwang, Miliarder yang Bangkrut Akibat Kehilangan Rp280 Triliun dalam 2 Hari

Economics editor Rista Rama Dhany
01/05/2021 09:20 WIB
Nama Bill Hwang menjadi buah bibir dikalangan miliarder, pasalnya dirinya kehilangan uang sebesar USD20 miliar atau sekitar Rp280 triliun hanya dalam dua hari.
Bill Hwang, Miliarder yang Bangkrut (FOTO: Bloomberg)
Bill Hwang, Miliarder yang Bangkrut (FOTO: Bloomberg)

IDXChannel - Nama Bill Hwang menjadi buah bibir dikalangan miliarder, pasalnya dirinya kehilangan uang sebesar USD20 miliar atau sekitar Rp280 triliun hanya dalam dua hari dari investasi saham, dan dinyatakan bangkut.

Mengutip pemberitaan Bloomberg, Sabtu (1/5/2021), awalnya Bill Hwang menginvestasikan uangnya USD200 juta ke salah satu perusahaan dana lindung nilai, Tiger Management pada 2013 lalu. Hasil investasi dibeberapa perusahaan teknologi dan berhasil membuat kekayaanya melejit hingga USD20 miliar.

Perusahaan miliknya Archegos Capital Management berhasil meraup untung besar karena sukses investasi di beberapa perusahaan seperti Expedia, Linkedln dan Netflix dengan keuntungan USD1 miliar.

Tapi, akhir Maret lalu, utangnya membengkak dan banknya menjual sebagian besar saham miliknya bernilai USD35 miliar. Awal kebangkrutan Hwang terjadi ketika investasi Hwang melalui Archegos Capital Management, perusahaan miliknya ini memiliki investasi di ViacomCBS, Discovery, Baidu dan GSX Techedu.

Awalnya investasinya di Archegos pada kuartal IV 2020 sukses dengan banyak saham yang dimilikinya melonjak lebih dari 30 persen.

Namun, 22 Maret kesialan datang, di mana investasi Hwang di ViacomCBS gagal. Hal ini membuat para proker utama di Archegos meminta uang jaminan lebih besar (margin call).

Namun, Hwang tidak dapat menyediakan uang tunai, dan beberapa bank investasi seperti Morgan Stanley dan Goldman menjualan miliaran saham kepemilikannya di Archegos dengan harga murah.

Perusahaan Archegos yang dimilikinya tersebut meminjam dana dalam jumlah sangat besar, sehingga ketika nilai saham turun, perusahaan mengalami kerugian yang sangat besar.

Investasi Hwang hancur dengan sangat cepat dalam waktu dua hari karena ia menggunakan pinjaman dana yang begitu besar atau dalam dunia bisnis disebut laverage yang besar. (RAMA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement