Pengemasan destinasi wisata ini, lanjutnya, harus didukung oleh protokol kesehatan yang ketat. Selain itu juga harus memerhatikan kelestarian lingkungan supaya hasilnya tidak hanya pertumbuhan ekonomi masyarakat tapi juga terjaminnya keberlanjutan ekosistem pesisir dan laut.
"Di beberapa titik kita punya kapal yang bisa diupgrade untuk jadi restoran apung. Tapi jangan mass, yang khusus saja. Misal hanya untuk menampung 25 orang," jelasnya.
Hal lain, yang tak kalah menarik adalah pemanfaatan hutan mangrove sebagai destinasi wisata pesisir. Bila dilengkapi dengan beragam atraksi menarik, dia yakin wisata mangrove bisa menjadi pilihan masyarakat.
Dalam pengembangan wisata bahari mangrove ini, dapat pula menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sehingga area yang dimanfaatkan bisa lebih luas.
"Dari mangrove ini juga bisa ada turunan-turunan ekonomi kreatif yang dihasilkan. Pokoknya kami siapkan dari Sabang sampai Merauke. Kita dukung penuh," tutur dia.