Dengan beroperasinya proyek ini, ketergantungan terhadap produk impor akan berkurang secara signifikan, sehingga biaya produksi industri dapat turun dan harga produk turunan menjadi lebih stabil bagi konsumen.
Selain memenuhi kebutuhan dalam negeri, hasil produksi pabrik juga akan diarahkan untuk ekspor ke pasar internasional, menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasok petrokimia global di kawasan Asia Pasifik.
Langkah ini diharapkan memperkuat neraca perdagangan nasional serta meningkatkan daya saing produk petrokimia Indonesia di pasar dunia.
Airlangga menambahkan, investasi strategis seperti ini merupakan stimulus bagi transformasi ekonomi nasional, sejalan dengan agenda hilirisasi, pengembangan ekonomi hijau, dan peningkatan nilai tambah sumber daya domestik.
Pemerintah, kata dia, akan terus memperkuat ekosistem industri melalui dukungan kebijakan fiskal, penyediaan infrastruktur logistik, serta kolaborasi riset dan pengembangan SDM lokal.
"Proyek Lotte Chemical menjadi contoh nyata bahwa Indonesia kini bukan hanya pasar, tetapi mitra strategis dalam rantai pasok global. Ke depan, kita ingin lebih banyak investasi dengan karakteristik yang serupa, berteknologi tinggi, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong kemandirian industri nasional," kata Airlangga.
(NIA DEVIYANA)
 
           
               
               
                             
                                 
                             
                                                                             
                                                                             
                                                                             
                                                                             
                                                                             
                                     
                                     
                                     
                                    