Tutuka mengungkapkan, hal inilah yang dipantau oleh pihaknya dalam 40 bulan ke belakang, termasuk mengenai berbagai parameter seperti kurs, ICP (Indonesian Crude Oil Price) atau harga patokan minyak mentah Indonesia, serta faktor-faktor lainnya.
"Kalau kita soroti ICP dari bulan Februari sebetulnya dari Maret April naik terus. Kenaikan kurang lebih USD5 per bulan, keduanya ini sangat tidak menguntungkan kalau ditotal pengaruhnya ke Indonesia," tukas Tutuka.
(DES)