IDXChannel - Republik Demokratik Kongo mengumumkan penghentian sementara ekspor kobalt, salah satu bahan baku utama baterai mobil listrik.
Dilansir dari The Financial Times pada Selasa (25/2/2025), langkah ini diambil untuk mengatasi anjloknya harga di tengah berlimpahnya pasokan. Kongo merupakan produsen kobalt terbesar di dunia, diikuti Indonesia dan Rusia.
"Semua ekspor kobalt akan ditangguhkan selama empat bulan ke depan untuk mengatasi kelebihan pasokan di pasar internasional," kata Otoritas Regulasi dan Pengendalian Pasar Zat Mineral Strategis dalam pernyataannya.
Harga acuan kobalt baru-baru ini turun menjadi USD9,5 per ton, level terendah dalam satu abad.
"Penangguhan ekspor ini berarti stok kobalt dalam jumlah yang besar di China akan mulai berkurang," kata Analis Fastmarkets Rob Searle.