IDXChannel - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap penyebab anjloknya konsumsi belanja pemerintah pada kuartal II-2024. Konsumsi pemerintah pada kuartal II-2024 hanya tumbuh 1,42 persen year on year (YoY), lebih rendah dibandingkan kuartal I-2024 yang tumbuh 19,9 persen YoY.
Airlangga mengatakan bahwa konsumsi pemerintah sangat besar pada kuartal I-2024 lantaran adanya pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) hingga pembayaran gaji ke-13 ASN.
"Dan juga kita lihat bahwa belanja yang di kuartal pertama kan digenjot dengan pembagian Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) di bulan November, jadi di-upload APBN belanjanya," kata dia.
Diakui Airlangga, pemerintah memang sedikit menahan pengeluaran pada kuartal II-2024 karena ingin menggerakkan sektor di luar pemerintahan. Sebab, kontribusi belanja pemerintah ini hanya sekitar 7 persen dari total PDB.
"Sehingga kita mendorong kegiatan-kegiatan lain yang diutamakan," kata dia.
Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2024 tercatat 5,05 persen year-on-year (YoY).
Pertumbuhan ini melambat apabila dibandingkan dengan kuartal pertama 2024 yang sebesar 5,11 persen (YoY), dan kuartal kedua 2023 yang sebesar 5,17 persen (YoY).
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud mengatakan konsumsi rumah rumah tangga masih menjadi penopang utama Produk Domestik Bruto (PDB) di kuartal II-2024.