"Memasuki periode akhir Februari, beberapa daerah sudah melakukan panen, sehingga diharapkan komoditi beras dapat tersedia kembali di tingkat penggilingan padi sampai ke distributor," jelasnya.
Poin lain yang dibahas, kata Deswin, adalah pernyataan Persatuan Penggiling Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) yang menyebut bahwa penentuan harga komoditi ini dibentuk oleh pelaku usaha yang memiliki jaringan langsung dengan produsen di wilayah sentra produksi.
"Hal ini kemudian berpengaruh secara langsung terhadap harga jual beli di daerah lain," tegasnya.
Selain itu, diskusi juga menyoroti efektifitas kebijakan harga eceran tertinggi (HET) untuk komoditi beras. Dimana berdasarkan data dan informasi dari berbagai daerah, harga yang terbentuk di pasar relatif lebih besar dari HET yang ditetapkan oleh pemerintah.