Masalah kedua, Tauhid menyinggung mungkin masalah jalur logistik, sehingga terlambat pengirimannya. Sebab di dalam negeri ini kita hanya menghasilkan batu bara sekitar 720-710 barrel per hari sementara kebutuhannya 1400-1450 barrel per hari untuk memenuhi energi terutama untuk kendaraan.
Menurut Tauhid, untuk sektor energi listrik diprediksi Indonesia tidak akan kewalahan, bahkan akan mendapat surplus yang cukup banyak.
Namun dari sektor energi bahan bakar minyak (BBM), Indonesia masih berpeluang terimbas lantaran pasokan yang tersendat dari negara-negara produsen. Bahkan bisa membuat harga produk melambung tinggi karena banyak diperebutkan.
Semua bermula dari krisis pasokan listrik China yang efeknya lebih besar dari krisis utang Evergrande Group. Efek dari krisis listrik akibat pasokan batubara di China ini bakalan lebih terasa terhadap ekonomi dunia.
Investor juga sudah tak mengkhawatirkan efek dari Evergrande, sehingga investor terlihat lebih khawatir dengan efek dari krisis listrik.