IDXChannel - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, melibatkan banyak kendaraan listrik yang digunakan untuk mengantar kepala negara dan delegasi.
Selain itu, pengawalan, pengamanan, dan patroli juga dilakukan dengan menggunakan kendaraan listrik. Setelah KTT G20 berakhir, kendaraan listrik yang dipinjamkan oleh sejumlah produsen dikembalikan oleh pemerintah Indonesia.
Sementara bus listrik Merah Putih karya anak bangsa akan dioperasikan di beberapa kota besar melalui program Buy The Service (BTS).
Djoko Setijowarno, Pengamat Transportasi sekaligus Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata mengatakan euforia kendaraan listrik jangan sampai hilang setelah KTT G20 di Indonesia berakhir.
Menurutnya, apa yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam mensosialisasikan kendaraan listrik jelang KTT G20 sudah tepat. Seperti melakukan touring kendaraan listrik, hingga menggelar pameran.
“Eforia pengembangan kendaraan listrik sangat marak jelang KTT G20. Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam upaya menunjukkan kinerja kendaraan listrik. Upaya ini jangan berhenti sampai KTT G20,” kata Djoko dalam keterangan tertulis.
Cara yang tepat untuk memperkenalkan kendaraan listrik, menurut Djoko adalah dengan memperbanyak penggunaan bus listrik sebagai transportasi massal. Terlebih bus listrik buatan anak bangsa terbukti tangguh ketika ikut touring Jakarta-Bali sejauh 1.250 km.
“Ini adalah momentum makin gencarnya penggunaan kendaraan listrik, terutama bus listrik sebagai sarana transportasi umum di banyak kota,” ujarnya.
Bus listrik yang digunakan pada KTT G20 hasil kolaborasi antar banyak pihak, baik dari pemerintah dan perguruan tinggi. Djoko mengharapkan kerja sama ini terus berlanjut untuk memproduksi lebih banyak lagi kendaraan listrik untuk transportasi umum.
“Kolaborasi antara BUMN (PT Inka), Karoseri (Piala Mas dan Tentrem) dan Perguruan Tinggi (ITS, Unair, UGM dan ISI Denpasar) untuk menciptakan bus listrik memacu penggunaan produk dalam negeri,” ucapnya.
Pemerintah Indonesia saat ini terus meningkatkan tren penggunaan kendaraan listrik di berbagai wilayah. Ini sebagai bentuk komitmen untuk menjaga lingkungan dengan bertransisi ke energi baru terbarukan.
“Transportasi menggunakan kendaraan listrik diharapkan mampu mengatasi krisis energi dan mendukung udara bersih. Perbanyak kota-kota di Indonesia untuk segera membenahi layanan transportasi umum dengan menggunakan bus listrik produksi dalam negeri,” kata Djoko.
(DES)