Termasuk ketika harga telor merangkak naik, Tuti mengakui dirinya sempat kebingungan, terlebih kala itu harga telor nyaris serupa dengan harga ayam potong yang berkisar Rp30 ribu. Saat itu, Tuti terpaksa menaikkan tarif porsi per makannya.
Bila biasanya makan dengan telur dadar plus sayur hanya Rp 10 ribu, namun kala itu Tuti harus menaikkan harga menjadi Rp15-Rp17 ribu untuk satu porsi serupa. Ditambah dengan es teh manis, harganya satu porsi makan Tuti menjadi Rp20 ribu.
Sekalipun demikian, Tuti mengakui hal itu tak cukup memengaruhi minat pelanggan untuk makan di warungnya. "Semua pelanggan sini bilang telor dadar saya beda, tahu dah bedanya apa," kata Tuti. (FHM)