“Perseroan memiliki posisi kas yang sehat untuk mendanai kegiatan operasionalnya,” ujar dia.
Lebih lanjut, liabilitas perseroan per 31 Desember 2022 tercatat sebesar Rp899 miliar, lebih tinggi 17,8% dibandingkan per 31 Desember 2021 yang sebesar Rp763 miliar. Hal itu terutama disebabkan oleh kenaikan liabilitas kontrak perseroan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, menjadi Rp744 miliar per 31 Desember 2022.
(YNA)