IDXChannel - PT Cemindo Gemilang Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp5,61 miliar di sembilan bulan pertama tahun 2022.
Angka ini anjlok hingga 98,31% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp333,77 miliar.
Meski demikian, penjualan perseroan mengalami kenaikan 17,52% menjadi Rp6,91 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp5,88 triliun. Penjualan semen mendominasi dengan berkontribusi sebesar Rp4,35 triliun.
Kemudian, penjualan terak tercatat sebesar Rp2,04 triliun, produk beton siap pakai mencatatkan penjualan sebesar Rp440,54 miliar, serta penjualan lainnya tercatat sebesar Rp66,40 miliar.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan CMNT naik 20,76% menjadi Rp5,02 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp4,15 triliun. Sementara itu, beban penjualan dan distribusi juga naik menjadi Rp771,55 miliar, serta beban umum dan administrasi naik menjadi Rp269,21 miliar.
Hingga akhir September 2022, total nilai aset perseroan tercatat sebesar Rp18,46 triliun, turun tipis dari posisi akhir Desember 2021 yang sebesar Rp18,63 triliun. Liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp14,48 triliun dan ekuitas sebesar Rp3,98 triliun.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Keuangan CMNT, Ameesh Anand, mengatakan bahwa 2022 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri semen global. Hal itu dikarenakan tingginya harga energi dan biaya logistik.
Namun, perseroan terus berupaya mencari cara yang inovatif, untuk meningkatkan penjualan dan profitabilitas. Sejumlah strategi telah dilakukan oleh perseroan antara lain strategi efisisen, termasuk perubahan harga jual yang mengimbangi kenaikan-kenaikan biaya yang terjadi, yang akan menunjang kinerja di tahun ini dan yang akan datang.
“Kami yakin dapat memenuhi target pertumbuhan pendapatan sebesar 15% untuk tahun 2022,” kata Ameesh dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (14/11/2022).
Dengan melihat beberapa kondisi antara lain, budget pembangunan infrastruktur yang akan direalisasikan di semester kedua, kondisi pandemi di Indonesia yang semakin membaik, serta investasi yang cukup agresif, CMNT tetap optimistis pertumbuhan industri semen di Indonesia akan membaik di tahun 2022 ini. (NIA)