IDXChannel - Laba dan penjualan Starbucks turun pada periode April-Juni 2024, penurunan kedua secara berturut-turut.
Dilansir dari AP pada Rabu (31/7/2024), laba Starbucks turun 7,6 persen menjadi USD1,05 miliar atau sekitar Rp17 triliun kuartal lalu, setara dengan USD93 sen per saham.
Pada periode yang sama, pendapatan perusahaan turun satu persen menjadi USD9,1 miliar atau sekitar Rp148 triliun, sementara penjualan global turun tiga persen.
Di China, penjualan anjlok 14 persen. Starbucks kesulitan menghadapi pesaing yang menawarkan harga lebih murah.
Di Amerika Serikat (AS), penjualan turun dua persen. Namun, perusahaaan menyinggung sejumlah tanda positif, termasuk kenaikan jumlah pemilih kartu anggota.