Sejalan dengan kenaikan pendapatan, EBITDA Pertamina secara konsolidasi juga naik menjadi USD13,59 miliar, atau naik 47% dibanding tahun 2021 sebesar USD9,26 miliar.
"Tahun 2022 bisa kita tutup dengan kinerja tertinggi sepanjang sejarah Pertamina. Kita bisa membukukan net profit USD3,81 miliar," jelas Nicke.
Nicke menambahkan, apa yang dicapai selama tahun 2022 merupakan buah dari pondasi perusahaan yang terus diperbaiki. Sehingga, semuanya memberikan kontribusi bagi perseroan.
"Tentu saja ini bukan akhir pencapaian tapi merupakan awal pencapaian," pungkas Nicke.
(YNA)