sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Lagi, Perusahaan Pengembang Properti di China Terkena Default Rp14,96 T

Economics editor Yulistyo Pratomo
04/07/2022 10:00 WIB
Perusahaan pengembang Shimao Group Holdings Ltd gagal membayar surat utang senilai USD1 miliar atau setara dengan Rp14,96 triliun (Rp14.957 per USD).
Lagi, Perusahaan Pengembang Properti di China Terkena Default Rp14,96 T. (Foto: MNC Media)
Lagi, Perusahaan Pengembang Properti di China Terkena Default Rp14,96 T. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kinerja sektor perperti di China nampaknya sedang redup pada tahun ini. Kondisi ini terjadi usai perusahaan pengembang Shimao Group Holdings Ltd gagal membayar surat utang senilai USD1 miliar atau setara dengan Rp14,96 triliun (Rp14.957 per USD).

Dilaporkan oleh Bloomberg, Senin (4/7/2022), kejadian ini sekaligus menjadi defaukt pertama yang terjadi pada obligasi publik. Meski demikian, ini adalah salah satu kasus gagal bayar yang dilakukan Shimao di mana perusahaan tersebut berutang USD5,5 miliar pada obligasi luar negeri yang beredar.

Shimao, pengembang yang membangun hotel berbintang lima di bekas area tambang yang ditinggalkan, pernah dianggap sebagian besar kebal terhadap kejadian serupa yang melanda perusahaan sejenis seperti China Evergrande Group dan Sunac Group Holdings Ltd.

Pengembang terbesar ke-14 di negara itu berdasarkan penjualan kontrak, diketahui tengah mendapatkan sorotan atas kesehatan keuangannya sejak akhir tahun lalu, dengan tekanan di industri yang berdampak pada semakin meluasnya peta persaingan.

"Penularan telah menyebar dari Evergrande ke Sunac dan sekarang Shimao. Itu menimbulkan kekhawatiran kami bahwa tingkat krisis utang berada di luar imajinasi pengamat pasar mana pun," kata analis Bloomberg Intelligence, Kristy Hung. "

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement