IDXChannel - Untuk pertama kalinya dalam 100 tahun, Rusia akhirnya mengalami gagal bayar utang alias default atas obligasi dalam bentuk dolar. Jika tidak segera dicegah, maka kejadian ini bisa memicu gangguan terhadap kinerja ekspor Indonesia.
Hal ini diungkap oleh Ekonom CORE, Yusuf Rendy Manilet. Dia menilai dampaknya bisa terdiri dari dua channel, yaitu langsung maupun tidak langsung.
Dampak langsung yang dia maksud adalah dampak yang diberikan dari sisi perdagangan terutama antara Indonesia dan Rusia. Sebab, kedua negara merupakan mitra dagang yang cukup erat meski secara persentasi relatif kecil.
"Seperti yang kita tahu kedua negara ini merupakan mitra dagang dan sudah tentu dengan default yang berpotensi terjadi di Rusia akan mempengaruhi kinerja ekspor dari Indonesia menuju Rusia maupun kinerja impor dari Rusia menuju Indonesia. Hanya, jika berbicara prosentase hubungan dagang antara Indonesia dan Rusia relatif kecil hanya berkisar di angka 0,6% dari total ekspor yang dilakukan oleh Indonesia," ujar Yusuf kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Selasa(28/6/2022).
Sementara jika berbicara dampak tidak langsung default yang berpotensi terjadi di Rusia akan memberikan beragam dampak terutama melalui kenaikan harga komoditas, harga pangan, dan juga gejolak di pasar keuangan.