IDXChannel- Laju Inflasi di Tokyo melambat dari perkiraan karena subsidi pemerintah untuk mengimbangi biaya energi. Namun, situasi ini tidak akan menghalangi Bank Sentral Jepang untuk menaikan suku bunga.
Dilansir dari Bloomberg, Jumat (28/2/2025), tingkat inflasi secara keseluruhan di Tokyo melambat menjadi 2,9 persen di Februari dibanding 3,4 persen di bulan sebelumnya. Pergerakan harga makanan segar sedikit menurun di Februari ini.
Laju inflasi di Tokyo lebih lambat dibanding tren nasional sebagian karena subsidi pendidikan yang hanya berlaku di Tokyo. Sebab, indeks utama untuk harga-harga nasional sebelumnya meningkat menjadi 3,2 persen di Januari.
Berdasarkan data Jumat menunjukkan kenaikan biaya energi di Tokyo melambat menjadi 6,9 persen tahun ke tahun serta melambat 13,3 persen di Februari dibanding di bulan sebelumnya.
Sementara, pertumbuhan harga makanan olahan naik sedikit menjadi 5 persen, sementara laju pertumbuhan harga barang tahan lama, barang pendidikan dan rekreasi, dan penginapan semuanya melambat.
Dengan perlambatan ini, pertumbuhan harga cederung stabil di Tokyo. Situasi ini kemungkinan membuat BOJ tetap berada di jalurnya untuk terus mengurangi tingkat pelonggaran moneter dengan menaikkan suku bunga lebih tinggi ke level netral.
Dalam skenario risiko, kenaikan suku bunga dapat terjadi paling cepat pada pertemuan 1 Mei. BOJ memperkirakan inflasi akan tetap pada atau di atas target harga 2 persen hingga Maret 2027.
Secara keseluruhan, data per Jumat menunjukkan ekonomi Jepang terus tumbuh dengan beberapa area yang lemah. Perekonomian berekspansi pada kuartal terakhir tahun lalu karena meningkatnya investasi bisnis dan perdagangan bersih.
Di sisi lain, Perdana Menteri Shigeru Ishiba tetap mempertahankan langkah-langkah penurunan harga ketika ekonomi berkembang selama tiga kuartal berturut-turut pada akhir 2024.
(Ibnu Hariyanto)