IDXChannel - SAP SE mengumumkan temuan studi baru dari perusahaan di Asia Tenggara, yang mengungkapkan kondisi bisnis dan prioritas strategis mereka, serta tantangan dan peluang untuk pertumbuhan pasca-pandemi. Studi tersebut diantaranya membahas pelaku UMKM yang melakukan digitalisasi, namun masih mengahadapi tiga tantangan utama.
Studi regional yang dilakukan oleh Oxford Economics terhadap 600 eksekutif senior (Termasuk 400 UKM) di Asia Tenggara dengan judul “Digital, Resilient, and Experience Driven: How Large Enterprises and SMEs in South East Asia Can Prepare for The New Economy” mengungkapkan bahwa perusahaan di Asia Tenggara yang mendapatkan momentum stabil memprioritaskan pertumbuhan dan pengalaman pelanggan.
Namun, mereka menghadapi tantangan yang signifikan di bidang daya tarik dan retensi bakat, adopsi cloud, dan mendapatkan informasi dari data.
Saat perekonomian mulai mengidentifikasi laju pertumbuhan, perusahaan harus terus beradaptasi dengan ketahanan, mengubah cara kerja operasional mereka untuk dapat memenuhi harapan konsumen dalam ekonomi digital baru.
Perusahaan di Asia Tenggara mengidentifikasi pengalaman pelanggan sebagai strategi untuk survive (keberlangsungan hidup) dan growth (pertumbuhan), lebih dari sepertiga (35%) mengatakan bahwa service excellence (keunggulan layanan) saat ini menjadi sumber utama value dan diferensiasi mereka.