Sepanjang 2021, Pertamina NRE juga telah melakukan penandatanganan head of agreement (HoA) dengan subholding Pertamina lainnya berkaitan dengan transisi energi di internal Pertamina. Pertamina NRE juga berhasil merealisasikan commercial operation date (COD) pembangkit listrik tenaga Surya (PLTS) Sei Mangkei dengan kapasitas 2 MWp serta PLTS RU Cilacap dengan kapasitas 1,34 MWp.
Di geothermal Pertamina NRE melakukan dua pilot project, yaitu pengembangan green hydrogen di Area Ulubelu serta binary pilot plant di Area Lahendong. Green hydrogen di Ulubelu ditargetkan dapat berproduksi mencapai 100 kg per hari, sedangkan binary plant berpotensi mencapai kapasitas 200 MW dari area-area geothermal lainnya.
Pada tahun 2021 Pertamina NRE berhasil menambah pemasangan PLTS atap di 77 SPBU, sehingga total PLTS atap hingga akhir 2021 berhasil dipasang di 129 SPBU dengan total kapasitas mencapai 0,69 MWp. Selain itu, Pertamina NRE juga telah memasang PLTS di internal Pertamina dengan total kapasitas 0,45 MWp pada tahun 2021. Sehingga total PLTS yang telah terpasang hingga akhir tahun 2021 mencapai 10,48 MWp.
Pertamina NRE juga telah menandatangani sejumlah nota kesepahaman dengan mitra strategis, antara lain dengan JAPEX dan LEMIGAS untuk proyek carbon capture utilization and storage (CCUS), dengan Pupuk Indonesia untuk pengembangan hydrogen untuk blue dan green ammonia, dengan ACWA untuk pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), serta dengan Pembangkitan Jawa Bali (PJB) untuk pengelolaan infrastruktur ketenagalistrikan.
“Pertamina menargetkan pertumbuhan yang agresif terutama dalam kinerja operasional, untuk itu di tahun 2022 kami akan banyak merealisasikan sejumlah milestone project yang akan meningkatkan kapasitas terpasang serta produksi listrik," ujarnya. (RRD)