Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) itu menjelaskan justru yang saat ini masih menjadi pengaruh besar terhadap stok gandum dalam negeri adalah konflik Rusia - Ukraina. Mengingat Ukraina menjadi negara kedua terbesar suply gandum untuk dalam negeri.
"Itu juga yang menyebabkan harga gandum dunia loncat tinggi juga, apalagi Ukraina praktis tidak bisa mengekspor gandum," lajut Andreas
Andreas menjelaskan karena adanya konflik negara tersebut, membuat India saat ini menjadi alternatif suply gandum dari dalam negeri. "Negara ini kan tidak punya stok gandum, jadi tidak ada peran negara, jadi ini market yang bakal berperan," kata Andreas.
Seperti diketahui alasan pemerintah India melarang ekspor gandum adalah bagian dari langkah-langkah negara tersebut untuk mengendalikan kenaikan harga di dalam negeri.
Meski demikian Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Directorate General of Foreign Trade/DGFT) Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Federal India menyatakan pemerintah bakal mengizinkan ekspor atas permintaan negara-negara lain. (FHM)