Selain TKDN dalam rangka mendukung industri di dalam negeri, yang tidak boleh luput dari perhatian menurutnya juga menyangkut pelayanan publik. Seperti menyediakan layanan transportasi yang murah dan mudah diakses.
"TKDN bagaimana, nyatanya kita belum siap, kalau handphone, otomotif, okelah harus dengan TKDN, kalau kereta ya bagaimana (TKDN) pemainnya cuma satu," tuturnya.
Lebih lanjut Deddy menilai saat ini INKA selaku produsen tunggal di industri perkeretaapian masih belum cukup siap untuk memproduksi kereta api berpenggerak. Hal itu dapat dilihat dari beberapa uji coba di track yang justru mengalami insiden, seperti LRT Jabodebek yang belum lama mengalami tubrukan.
"Prioritas adalah pelayanan publik, menyediakan transportasi umum, harus menjadi prioritas, termasuk menjamin aspek keselamatan," pungkasnya. (NIA)