IDXChannel - Platform e-commerce kenamaan Asia, Lazada, dikabarkan kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada sejumlah unit bisnis kunci. Rumor ini berhembus dari postingan akun @ecommurz dalam unggahan Instagramnya, Senin (25/9/2023).
Dalam unggahan tersebut, juga dikabarkan bahwa karyawan Lazada diberikan pilihan untuk di-PHK atau dipindahkan ke tim lain dengan proses reinterview.
“Para karyawan mengeluhkan kurangnya otonomi, dengan tim di Indonesia selalu mengerjakan perintah dari tim regional dan tim dari China Daratan,” ujar postingan @ecommurz.
PHK di dunia start-up masih menjadi momok di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global dan ekonomi China yang masih berjuang untuk pulih.
Di sisi lain, persaingan e-commerce kian sengit ketika banyak platform seperti TikTok yang tengah menghadapi pelarangan dari pemerintah RI dan juga Shopee yang tengah berjuang memperbaiki kinerja keuangannya.
Kinerja Alibaba Group dan Lazada
Raksasa perdagangan asal China, Alibaba Group Holding melakukan perubahan besar pada struktur bisnisnya. Termasuk di antaranya melakukan investasi tambahan USD845 juta atau setara Rp13,02 triliun (kurs Rp15.406 per USD) untuk Lazada per 20 Juli lalu.
Lazada menjadi unit ritel online milik Alibaba Group di Asia Tenggara yang kini tengah fokus memperluas ekspansi bisnisnya.
Lazada beroperasi di bawah Alibaba International Digital Commerce Group, yang juga mencakup AliExpress, Trendyol, dan Daraz.
Berdasarkan laporan keuangan terbaru untuk kuartal yang berakhir 30 Juni 2023, Alibaba Group Holding Ltd. mencatatkan pendapatan yang mencapai RMB234,16 miliar (setara USD32,29 miliar), atau meningkat 14 persen secara year on year (yoy).
Pendapatan dari segmen Alibaba International Digital Commerce Group juga meningkat 41 persen mencapai RMB22,12 miliar. (Lihat tabel di bawah ini.)
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham mencapai RMB34,33 miliar (setara USD4,74 miliar) dan laba bersih sebesar RMB33 miliar (setara USD4,55 miliar).
Laba bersih non-GAAP Alibaba mencapai RMB44,92 miliar (setara USD6,2 miliar), meningkat 48 persen yoy.
Alibaba juga melantai di bursa New York dengan kinerja saham melemah 5,18 persen secara year to date (YTD). (Lihat grafik di bawah ini.)
Dalam laporan keuangan tersebut, sebagai unit bisnis yang tergabung dalam Alibaba International Digital Commerce Group, disebutkan bahwa Lazada mencatat pertumbuhan pesanan dua digit yoy pada kuartal ini.
Lazada juga disebut terus meningkatkan tingkat monetisasi dengan menawarkan lebih banyak layanan bernilai tambah kepada pedagang. Sebagai hasil dari peningkatan monetisasi dan efisiensi operasional, kinerja keuangan unit Lazada terus meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.