sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Mengenal Predatory Pricing yang Marak Dikaitkan dengan E-Commerce

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
25/09/2023 11:07 WIB
Industri tekstil di wilayah Jawa Barat terancam terancam berhenti produksi karena maraknya praktik predatory pricing di social commerce seperti TikTok Shop.
Mengenal Predatory Pricing yang Marak Dikaitkan dengan E-Commerce. (Foto: Freepik)
Mengenal Predatory Pricing yang Marak Dikaitkan dengan E-Commerce. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Industri tekstil di wilayah Jawa Barat terancam terancam berhenti produksi karena maraknya praktik predatory pricing di social commerce seperti TikTok Shop.

Melansir Okezone.com, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan, praktik predatory pricing tersebut secara nyata mulai dirasakan khususnya oleh para pelaku usaha tekstil yang mengalami turunnya permintaan.

Sehingga menekan omzet bahkan lebih lanjut berdampak pada penurunan produksi dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bagi pegawai UMKM.

"Ada penurunan yang cukup drastis karena pelaku UMKM yang memproduksi pakaian muslim, kerudung, pakaian jadi yang dijual di pasar grosir seperti Tanah Abang, ITC Kebon Kelapa, Pasar Andir terpantau anjlok. Akibatnya permintaan terhadap pakaian, kain, dan tekstil menurun drastis," ucap Menteri Teten dalam keterangan resminya dikutip Senin (25/9/2023).

Menteri Teten menyebut produk mereka kalah bersaing bukan karena kualitas, tetapi soal harga yang tidak masuk Harga Pokok Penjualan (HPP) pelaku UKM/IKM tekstil yang tidak mampu bersaing.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement