sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Lebih Dekat dengan Istilah Bubble Burst di Startup

Economics editor Tim Litbang MPI
07/06/2022 17:17 WIB
Istilah bubble burst sedang ramai diperbincangkan. Hal ini lantaran sejumah perusahaan rintisan (startup) di Indonesia melakukan pemutusan hubungan kerja.
Lebih Dekat dengan Istilah Bubble Burst di Startup. (Foto: MNC Media)
Lebih Dekat dengan Istilah Bubble Burst di Startup. (Foto: MNC Media)

Bedanya, ini baru, eksposur media banyak, jadi ekspektasinya banyak. Namun menurutnya, hal ini biasa-biasa saja.

Valuasi yang tinggi dianggap rawan menyebabkan terjadinya bubble burst. Menurut CEO Mandiri Capital Eddi Danusaputro, dari kacamata investor, valuasi yang ada di startup dinilai berlebihan.

Eddi menilai, dalam beberapa tahun terakhir valuasi yang terjadi terbilang cukup tinggi. Semestinya, valuasi startup lebih masuk akal dengan adanya liquidity crunch. Kemudian, dia menilai efisiensi yang terjadi di startup seperti yang terjadi saat ini adalah sesuatu yang positif. Saat ini yang menjadi sorotan bukan lagi besarnya valuasi, namun value dari startup itu sendiri.

Pengamat teknologi sekaligus Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan, kondisi startup saat ini bukanlah fenomena pecahnya gelembung, melainkan adanya kebocoran pada gelembung.

Menurutnya, kebocoran gelembung ini disebabkan perusahaan startup sulit untuk mendapatkan pendanaan dan tidak mempunyai aset. Padahal, untuk meraih peminat, banyak startup yang harus melakukan strategi bakar uang.

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement