Nilai Tukar Petani (NTP) adalah indikator yang mengukur tingkat kesejahteraan petani dengan membandingkan kemampuan produk (komoditas) yang dihasilkan/dijual petani dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan petani baik untuk proses produksi (usaha) maupun untuk konsumsi rumah tangga petani.
NTP lebih besar dari 100, artinya petani mengalami surplus yaitu saat harga produksi naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsinya (pendapatan petani naik lebih besar dari pengeluarannya).
"Ini menurut saya sebuah kabar baik yang bisa memicu semangat petani-petani kita untuk tetap produktif di masa pandemi," kata Presiden.
Berdasarkan data, Presiden menyebut saat ini dari 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, baru 293 kabupaten/kota yang memiliki sentra komoditas pertanian unggulan ekspor.
"Baik itu produk sawit, karet, kopi dan beberapa komoditas lain yang diminati pasar global. Masih banyak komoditas yang potensial dikembangkan sarang burung walet, porang, minyak atsiri yang dalam beberapa tahun terakhir cukup berkembang, bunga melati, tanaman hias, edamame, produk-produk holtikultura lain," kata Presiden Jokowi.