Mengontrol kerumunan juga akan menjadi tantangan tersendiri bagi Qatar, mengingat banyak kejadian terkait kerumunan yang belakangan ini terjadi di Indonesia dan Korea Selatan. Kekhawatiran besar lainnya adalah risiko serangan siber.
Dorsey juga mengatakan, jika Qatar dapat menggunakan Piala Dunia yang sukses sebagai batu loncatan untuk melakukan reformasi. Pada akhirnya, untuk mendapatkan manfaat penuh dari nilai reputasi turnamen, Qatar, pasca Piala Dunia, harus tetap mendorong reformasi sosial, ekonomi, dan politik, bahkan jika perhatian aktivis terus berlanjut. (TSA)
Penulis: Alyssa Nazira