sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Lindungi Sawit RI, UU Komoditas Strategis Dinilai Perlu Dibentuk

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
12/08/2023 06:00 WIB
Kelapa sawit merupakan komoditas unggulan dan penghasil devisa sebesar Rp600 triliun.
Lindungi Sawit RI, UU Komoditas Strategis Dinilai Perlu Dibentuk. Foto: MNC Media.
Lindungi Sawit RI, UU Komoditas Strategis Dinilai Perlu Dibentuk. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Kelapa sawit merupakan komoditas unggulan dan penghasil devisa sebesar Rp600 triliun. Sehingga sangat patut mendapatkan perhatian hukum melalui penerbitan Undang-Undang khusus komoditas strategis.

Anggota komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo, menilai kelapa sawit semakin berperan penting dalam memastikan pemenuhan kebutuhan pangan dan energi. 

Kunci utama kedaulatan sebuah negara adalah ketersediaan pangan dan energi bagi rakyat dan bangsanya. Tanpa ada kepastian ketersediaan pangan dan energi, maka negara akan sangat tergantung pada negara lain dan rentan akan kedaulatanya.

"Indonesia sangat perlu menerbitkan Undang-Undang tentang Komoditas Strategis sebagai upaya menjaga ketersediaan pangan dan energi sekaligus tulang punggung perekonomian nasional," ujar Firman dalam acara seminar bertajuk 'Peluang dan Tantangan Sawit Sebagai Industri Strategis Penjaga Ketahanan Pangan dan Energi, Jumat (11/8/2023).

Firman melanjutkan, Indonesia patut meniru beberapa negara lain melindungi produk unggulan dan strategis mereka. Misalnya Turki memiliki UU perlindungan tembakau, Jepang untuk komoditas beras, Amerika Setikat melindungi komoditas kedelai, kapas, jagung dan gandum.

"Bahkan Malaysia justru telah lama memiliki lembaga khusus sebagai pengelola kelaa sawit secara komprehensip," sambungnya.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Brawijaya, Abful Ghofar menambahkan Kelapa sawit merupakan tanaman penghasil minyak paling produktif dibanding minyak nabati lainnya.

"Dari total areal untuk perkebunan tanaman penghasil minyak nabati, kelapa sawit hanya menggunakan 10% saja. Namun, produksi kepala sawit mencapai 39% dari total produksi minyak nabati dunia," kata Abdul Ghofar.'

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement