sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Lindungi UMKM, Pemerintah Blokir Produk Asing yang Diimpor Lewat Marketplace 

Economics editor Okezone
24/07/2021 19:37 WIB
Pemerintah akan memblokir produk UMKM asing yang diimpor melalui marketplace atau lokapasar daring.
Lindungi UMKM, Pemerintah Blokir Produk Asing yang Diimpor Lewat Marketplace  (Dok.MNC Media)
Lindungi UMKM, Pemerintah Blokir Produk Asing yang Diimpor Lewat Marketplace  (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah akan memblokir produk UMKM asing yang diimpor melalui marketplace atau lokapasar daring sebagai bentuk perlindungan kepada produk UMKM dalam negeri. Regulasinya tengah disiapkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Kami dari Kemenkop-UKM, Kementerian Perdagangan, dan Kemenkominfo ditugaskan untuk menyiapkan regulasi, jangan sampai adalagi kasus-kasus terutama di platform crossborder yang melakukan dumping produk-produk UMKM impor yang masuk ke market digital nasional dan memukul UMKM kita," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dilansir dari Antara, Jumat (23/7/2021). 

Teten mengatakan pemerintah telah menegur pengelola lokapasar yang melakukan impor produk UMKM asing ke pasar Indonesia. Meskipun respons pengelola lokapasar tersebut mengikuti arahan pemerintah, pihaknya akan tetap mengeluarkan regulasi untuk mengatur sistem perdagangan elektronik secara daring.

Menurut Teten, serbuan produk impor yang bisa masuk ke Indonesia hanya melalui lokapasar daring dapat mematikan produk UMKM Indonesia. Terlebih lagi pemerintah saat ini sedang melaksanakan program digitalisasi UMKM, yaitu memasukkan produk-produk UMKM ke ekosistem digital di berbagai lokapasar daring untuk meningkatkan penjualan dan pengembangan usaha. 

Berdasarkan survei Bank Indonesia yang dilakukan kepada 2.970 responden UMKM yang mayoritas adalah kelompok usaha mikro dan kecil, sebanyak 88% pelaku UMKM terdampak oleh pandemi COVID-19. Sementara 12% dari responden bisa bertahan di tengah pandemi karena sudah masuk ke dalam ekosistem pemasaran digital. Bahkan dari 12% yang bertahan tersebut, sekitar 27% di antaranya mengalami peningkatan penjualan saat pandemi COVID-19. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement