IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan (BBSPGL) berupaya mencari potensi Rare Earth Elements (REE) atau mineral logam tanah jarang di lautan Indonesia.
Sebab, mineral logam tersebut tengah menjadi primadona dunia seiring dengan meningkatnya pemanfaatan energi bersih. Selain itu, logam tanah jarang menjadi unsur utama dalam produk-produk kendaraan listrik maupun elektronik.
Dengan manfaat yang besar dari logam tanah jarang tersebut, BBSPGL terus bergerak melakukan survei dan pemetaan serta telah melakukan pendaataan terhadap potensi-potensi yang ada.
"Kami sudah memperoleh data, jadi dari survei di seluruh Indonesia itu, kami masih mencakup sekitar 10%, yang artinya PR (pekerjaan rumah)-nya masih banyak," jelas Kepala BBSPGL Hadi Wijaya dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Senin (18/12/2023).
Dari 10% tersebut, terang Hadi, BBSPGL telah melakukan survei dan pemetaan terhadap 1.820 sampel dari 12 komoditas di 30 lokasi perairan Indonesia, yang mana sampel tersebut diambil dari sedimen dasar laut yang menggunakan peralatan geologi.
Apabila sampel yang diambil berada pada laut yang kedalamannya lebih dari 500 meter, BBSPGL menggunakan kapal riset canggih, yakni kapal Geomarine III, yang memiliki multipurpose vessel, dengan fungsinya untuk pemetaan hidrografi, oseanografi, geologi, maupun geofisika.