Pendampingan berupa inkubator koperasi sektor riil, lanjut Supomo, dilakukan dengan cara membentuk dan membangun ekosistem dana bergulir dari hulu ke hilir. Lebih lanjut, semua dana yang digulirkan akan dipantau sedari mulai dari cash to cash, dalam skema yang sudah terdigitalisasi.
"Contohnya, Kopontren Al Ittifaq di Ciwidey, Bandung, yang telah memiliki ekosistem kuat. Koperasi membeli semua hasil dari petani secara tunai, lalu dihubungkan dengan market atau offtaker," ucap Supomo.
(NIA DEVIYANA)