“Tapi saya masih NDA dengan mereka, jadi saya enggak boleh cerita sama kalian (publik), apa yang sedang kita selesaikan dengan mereka. Tapi saya yakin mereka pasti datang ke kita (Indonesia),” ujar Luhut.
Ketika berkunjung ke markas Tesla, Luhut mengatakan sudah membicarakan beragam hal, termasuk keuntungan yang didapatkan. Salah satu keuntungannya adalah biaya produksi akan lebih murah dibandingkan negara lain.
“Besok kita bicara lagi sama mereka (Tesla), kita lihat mereka mau lari ke mana. Material ada di kita, biaya kita lebih murah bisa 5 sen (Rp1.903) per kWh harga listrik. Transportasi dari raw material USD2, dia bawa ke China bisa USD15-20, harga listrik 10-12 sen per kWh. Siapa bisa lawan kita?” ucap Luhut.
Selain itu, sambungnya, Indonesia juga sedang berdiskusi dengan beberapa pabrikan besar, seperti Ford, BASF, dan Volkswagen Group, untuk berinvestasi lebih besar.