IDXChannel - AP Moller-Maersk A/S, raksasa pelayaran dunia asal Denmark, meningkatkan proyeksi laba tahunan perusahaan untuk keempat kalinya dalam waktu kurang dari enam bulan.
Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (23/10/2024), kinerja Maersk didorong permintaan yang lebih kuat dan tarif angkutan yang lebih tinggi akibat ancaman serangan kelompok militan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Maersk kini memperkirakan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi sebesar USD11 miliar hingga USD11,5 miliar, setara dengan Rp180 triliun, tahun ini. Angka tersebut melebihi perkiraan rata-rata para analis yang disurvei Bloomberg sebesar USD10,1 miliar.
Maersk sebelumnya menaikkan proyeksi laba tahunan perusahaan pada Mei, Juni, dan Agustus, karena dampak dari krisis di Laut Merah lebih besar dari perkiraan sebelumnya pada jalur pasokan dunia.
Ancaman serangan Houthi membuat kapal-kapal kontainer menghindari Laut Merah. Mereka terpaksa berlayar mengelilingi Afrika, rute yang lebih jauh dan mahal.
Awal bulan ini, Maersek mengumumkan kemitraan berbagi kapal dengan Hapag-Lloyd AG pada 2025 untuk kawasan selatan Afrika. Langkah ini mengindikasikan bahwa industri pelayaran kontainer merasa Laut Merah akan tetap tidak aman hingga tahun depan.
Maersk menguasai sekitar seperenam pelayaran peti kemas dunia. Kinerjanya menjadi salah satu indikator perdagangan global. (Wahyu Dwi Anggoro)