Berdasarkan data Food Monitor yang dihimpun CIPS dari United States Department of Agriculture (USDA), rata-rata produksi jagung Indonesia pada periode 2015-2020 hanya mencapai 11,5 juta ton.
Sementara tingkat konsumsi tahunannya diperkirakan melebihi 12 juta ton. Selisih antara produksi domestik dan kebutuhan ini dipenuhi dengan impor.
"Ketersediaan dan harga komoditas tidak hanya bergantung pada kuantitas produksi. Beberapa faktor lain yang mempengaruhi ketersediaan dan harga jagung antara lain produksi jagung yang tidak stabil sepanjang tahun," jelas Azizah.
Secara umum, terang dia, terdapat tiga kali musim tanam jagung di Indonesia, yaitu pada Oktober-Februari, Maret-Juni dan Juli-September.
Hampir setengah produksi jagung nasional dihasilkan pada musim tanam pertama yang bertepatan dengan musim penghujan. Musim tanam kedua dan ketiga masing-masing hanya menyumbang 37% dan 14% produksi.