Sanjungan tersebut tak lepas dari moncernya ekonomi ASEAN di kondisi perekonomian global yang saat ini cenderung melambat, sebagai imbas dari pandemi COVID-19 dan juga perang antar negara.
"(Ekonomi dunia) Tumbuh hanya tiga persen, terendah dalam satu dekade terakhir, dibanding sebelum pandemi. Namun dilihat bahwa pertumbuhan ASEAN tetap tinggi. Proyeksinya mencapai 4,9 persen," tutur Retno.
Menurut Retno, dalam pertemuan bilateral antara Managing Director IMF dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, disampaikan bahwa ASEAN merupakan satu bright spot dari situasi dunia yang sedang tidak menentu.
Dalam pertemuan tersebut, IMF juga menyatakan bahwa ASEAN telah berkonstribusi hingga 10 persen terhadap pertumbuhan ekonomi global. (TSA)