sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Marak Pekerja Asing di RI Ancam Peluang Kerja WNI

Economics editor Michelle Natalia
31/05/2021 11:31 WIB
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menilai, Indonesia saat ini banyak diserbu pekerja asing.
Marak Pekerja Asing di RI Ancam Peluang Kerja WNI (FOTO: MNC Media)
Marak Pekerja Asing di RI Ancam Peluang Kerja WNI (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menilai, Indonesia saat ini banyak diserbu pekerja asing. Hal ini dianggap menjadi ancaman bagi pekerja dalam negeri.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan hal tersebut bukan alat untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi. 

Sebagai catatan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan memaparkan, pemerintah akan berupaya mengurangi Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di Indonesia. 

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Said Iqbal mengatakan dalam 4 tahun terkakhir TKA asal China menjadi sorotan. Hal tersebut karena datangnya bersamaan dengan datangnya TKA yang tidak berketrampilan. "Ini menjadi masalah," pungkasnya. 

Said menururkan, buktinya seperti proyek Meikarta yang tidak mempekerjakan tenaga kerja asal Indonesia melainkan TKA asal China. Lanjutnya, Said menjabarkan contoh lain yang ada di Pulo Gadung di mana pada kawasan tersebut memiliki perusahaan baja. Said menemukan kasus bahwa supir forklift menggunakan TKA China.

"Masa orang indonesia tidak bisa jadi supir forklift," ujarnya dalam Market Review di IDX Channel, Senin (31/5/2021). 

Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 sebenarnya memproteksi bagaimana kerja pemerintah menseleksi buruh kasar tidak masuk ke Indonesia untuk bekerja. 

Namun pada kenyataannya, masih ditemukan keberadaan TKA asal China di Indonesia. Said menegaskan bahwa kedatangan buruh kasar ke Indonesia dinilai dapat mengancam lapangan kerja para pekerja lokal. 

"Buat apa investasi. Kan investasi gunanya untuk pertumbuhan ekonomi. Kalau mau menaikkan pertumbunan ekonomi, ya pekerja lokallah yang diserap," tuturnya. (RAMA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement